Bismi-llāhi r-raḥmāni r-raḥīm in the name of Rabb, most Gracious, most Merciful.
Dalam quran banyak membahas dialog pengasuhan antara ayah dan anak. Ayah berperan penting dalam menanamkan tauhid pada anak, tanggung jawab inilah yang akan di tanya dan di minta pertanggung jawaban oleh Allah kelak.
Ayah, iman itu kokoh bagai pohon berakar dalam, sehingga berdiri tegak dalam terjangan badai. Iman itu tangguh bak batu karang, yang tetap tegar dalam terjangan ombak gelombang. Iman itu gagah dan istiqomah, bertahan terhadap segala godaan dan rayuan.
Iman itu begitu gagah dan maskulin, sehingga menghajatkan sentuhan para ayah untuk mentarbiyah nya. Iman itu allah sampaikan dengan mengutus para lelaki sebagai Rosul.
maka ayah.. engkaulah untusan iman bagi ananda.
Penanaman tauhid anak sudah bisa di mulai dari anak usia 0 tahun, dimulai dengan kalimat kalimat allah (kalimat tayyibah) dan menumbuhkan rasa cinta, mahhabah kepada allah.
Mengajarkan anak usia dini tumbuh rasa cinta kepada allah bukanlah dengan dalil karena daya nalarnya belum menjangkau. Dalam usia 2-7 tahun indra yang sudah bisa di gunakan secara sempurna adalah pengelihatan dan pendengaran, oleh karena itu pembelajaran yang menggunakan kedua indera ini akan lebih mudah diterima oleh anak.
Dalam usia ini anak sudah bisa di ajak berdialog tentang keimanan. Kenalkan kepada anak siapa itu Robb ? yaitu allah sebagai pencipta, di awali dengan mengenali ciptaan allah. Alam sekitar adalah tempat terbaik untuk mendidik anak usia belia. mengenalkan dan berinteraksi dengan ciptaan allah agar anak menjadi insan yang pandai bersyukur.
Ajak anak untuk berekreasi, bertamasya di alam. lakukan dialog keimanan agar anak tahu bahwa ada dzat maha besar yang begitu hebat dapat menciptakan alam se indah ini.
Ajak anak menghirup, melihat, berpijak, menyentuh segala ciptaan rabb nya. Luas nya langit biru, wangi bunga, sejuknya air, segarnya udara angin oksigen, Merdunya suara burung.
Bertamasya tidaklah harus di tempat yang mahal atau mewah, bisa di taman taman dekat rumah, menyusuri jalanan ketika sore atau pagi hari, ataupun tempat tempat yang bisa di jangkau oleh keluarga. Namun tidak mengapa sesekali jika orang tua diberikan rejeki ajak anak untuk berekreasi ke tempat tempat alami.
Katakan,
"Maasya allah, kau lihat gunung yang berdiri menjulang nan kokoh itu nak ? gunung itu berdiri begitu gagah namun tetap memancarkan keindahan, itulah ciptaan Allah Dzat yang maha sempurna. Umma berharap rasa cintamu kepada Allah melebihi besar nya gunung yang berada di hadapan mu"
Saat sedang naik kendaraan, maka bertakbir "Allahuakbar" saat melewati jalan menanjak dan bertasbih "subhnallah" saat melewati jalan menurun.
قال جابر رضي الله عنه : كُنَّاإِذَاصَعَدْنَاكَبَّرْنَا،وَإِذَانَزَلْنَاسَبَّحْنَا
Dari Jabir Radhiyallahu anhu mengatakan: "Apabila kami melewati jalanan naik, kami membaca takbir:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
'Allah Maha Besar'
dan apabila kami melewati turunan, kami membaca tasbih:
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah
'Maha Suci Allah'." (HR Al-Bukhari Nomor 2993; Fathul Bari VI/135).
Saat menerima suatu nikmat, rejeki katakanlah kepada mereka, bahwa ini semua dari allah. Lezatnya Makanan yang kita makan, sejuknya udara yang kita hirup. Di dalam alam bawah sadar anak anak tertanam sungguh Allah maha baik, Allah selalu menolong diriku, dekat denganku.
Mungkin anak anak yang masih balita belum mengerti makna syukur, maka ajarkan kalimat kalimat yang mereka mengerti dan pahami.
Peran kita sebagai orang tua mengajarkan mereka untuk selalu pandai bersyukur karena pelajaran syukur minim di ajarkan di sekolah. Jangan sampai anak hanya mengejar prestasi dunia, ketika rapuh maka jiwa nya akan lemah, tidak ada rasa syukur kepada allah.
Bermainlah dengan alam, tumbuhkanlah rasa cinta, takjub di hati anak kepada rabb nya maka ia akan tumbuh dengan keimanan yang kokoh karena akar telah menghujam di hati nya, insya allah. Jadikan anak menjadi hamba yang bersyukur atas segala nikmat yang telah allah berikan melalui penalaran akan ciptaanya.
Wallahualam bishowab.
Yaa allah bantu, bimbing kami..
0 comments:
Post a Comment