Pages

clock

calendar


Riasa Rizky. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Wednesday, 1 February 2017

Pesona Yang Eksotis Dan Penuh Mistis


Gunung salak merupakan salah satu objek wisata yang menyimpan banyak keindahan. Namun dibalik kecantikan alamnya, banyak pula orang yang menyebutnya gunung penuh mistis. Apapun itu, tidak menyurutkan langkah saya untuk memanjakan mata disana. Gunung salak memiliki banyak sumber mata air, sehingga tidak heran kita akan menemukan banyak air terjun. Sesuatu yang unik dari gunung ini adalah kawahnya yang tidak terletak pada puncaknya, seperti gunung pada umumnya, tetapi berada di tengah gunung. Kawah ini disebut kawah Ratu.


Salah seorang teman mengajak saya untuk menikmati perjalanan menuju kawah Ratu. Kami pun sepakat berangkat pada tanggal 28/01/2017. Dari kawasan Tangerang kami menempuh perjalanan sekitar dua jam. Kami mencoba memulai perjalanan sepagi mungkin. Tepat pukul setengah delapan kami tiba di kawasan taman nasional gunung halimun salak. Untuk mengisi stamina kami sarapan di warung kawasan tersebut, dan juga packing terakhir. Kami pun langsung menuju pos pendakian dan melakukan regristasi dengan membayar Rp.10.000/orang. Sebelum mendaki, petugas taman nasional menawarkan jasa pemandu yang berpengalaman. Mereka membuka harga Rp.200.000 untuk seorang pemandu. Sebenarnya kami pun masih meraba-raba jalur karena salah satu teman kami sudah pernah kesana beberapa tahun yang lalu.


Akhirnya kami pun berangkat tanpa ditemani seorang pemandu. Jalur yang dilewati adalah Pasir Reungit. Kami mentargetkan kira kira dua jam perjalanan menuju kawah ratu. Pagi hari ini alhamdulllah sangat cerah, dikiri dan kanan jalan banyak tumbuhan rapat yang hidup. Jalur yang kami lewati cukup ramai, tak heran beberapa kali kami berpapasan dengan trekker lain. Beberapa menuju jalur turun, dan beberapa jalur naik.


Sepanjang perjalanan kami melewati jalur setapak bebatuan yang licin, kami pun sesekali terpeleset, untuk itu disarankan untuk memakai sepatu trekking yang proper karena medan yang licin dan banyak air. Jalur menuju kawah Ratu banyak terdapat persimpangan dan minim penanda jalan. Dua kali kami melewati jalur yang salah, namun alhamdulillah masih bisa kembali on the trek. Terdapat peraturan di kawah Ratu untuk tidak boleh melakukan perjalanan diatas jam 17:00 WIB karena mungkin khawatir tersesat atau kadar belerang yang meninggi.

satu dari aliran sungai di gunung salak


Sungguh perjalanan yang mengesankan, memandang hijaunya dedaunan yang terlewati setiap langkah, jernihnya air yang mengalir ke hulu sungai, kicauan burung yang begitu merdu, suara gemricik air yang tak hentinya terdengar, tumbuhan yang seringkali menerpa tubuh, merupakan sebuah sambutan alam yang luar biasa.

    


Setelah melewati jalur bebatuan yang licin, becek dan berlumpur, tak terasa tanah yang dipijak seolah berubah menjadi putih seperti kapas. Derap langkah pun dipercepat karena tidak sabar ada kejuatan apa didepan sana. Beberapa meter terlihat aliran sungai yang warnanya begitu menarik. Sungai yang memiliki kadar belerang yang tinggi tersebut berwarna putih kebiruan.


 








 Masya alloh begitu cantik warnanya… ketika memasuki kawah mati I ini, suasana yang sunyi dan senyap dengan pemandangan hamparan bongkahan batu putih besar membuat kami seperti memasuki dunia yang berbeda. hujan turun secara perlahan memaksa kami untuk mengenakan rain coat. Setelah puas berfoto kami pun melanjutkan perjalanan dan siap menerima kejutan selanjutnya dibalik bongkahan batu besar tersebut.



                                     


Setelah melewati kawah mati I, kami harus melewati jalur menanjak bermedankan bebatuan kecil berwarna putih, terdapat juga pohon mati yang seolah menjadi saksi bisu atas segala kejadian disana, pohon yang memiliki bentuk yang indah alami walaupun terlihat tua renta. Disisi kanan terlihat aliran sebuah danau yang disebut danau mati. Kami pun harus melewati akar-akar pepohonan yang meliuk-liuk seperti ular yang besar. Tidak jauh dari kawah mati I, pemandangan tak kalah eksotis nan mistis terpampang didepan mata. Layaknya hutan mati, pepohonan kecil dan lemah dengan sedikit dedaunan yang melekat. Terdapat juga aliran air hangat berwarna kuning yang mengandung  belarang, taburan bebatuan besar yang kokoh. Banyak pula ornamen indah di atas tanah dan ukiran tanah yang terukir secara alami.







Setelah melewati kawah mati II, kami melanjutkan perjalanan, dan sekitar 10-15 menit perjalanan, kepulan asap membumbung tinggi, aroma belerang juga sudah mulai tercium. Akhirnya kami pun tiba di kawah Ratu dengan jarak tempuh dua jam lebih. Mendidihnya air belerang sangat terlihat seperti rebusan air, pekatnya warna belerang juga merupakan pemandangan kawah dibawah sana. Kawah ini di kelilingi oleh beberapa bukit yang nyaris gundul.









Setelah puas menikmati pemandangan kawah dan mengambil best angle untuk dokumentasi, kami mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat dan menghabiskan perbekalan, walaupun perbekalan yang kami bawa ternyata terlalu banyak. Udara di kawah Ratu perlahan mulai lebih dingin, hembusan angin semakin kuat, awan yang semula cerah berubah menjadi gelap, hujan pun turun dan kami pun langsung membuat bivak ponco. Akhirnya di tengah hujan yang deras kami memutuskan untuk kembali turun.

Perjalanan turun nyaris tanpa istirahat, dua jam kurang waktu yang kami tempuh untuk sampai ke pos dan kami pun langsung melapor kepada petugas. Rasa syukur kami panjatkan kepada Alloh atas keselamatan dan perlindungan Nya. Kawasan Kawah Ratu memiliki medan yang cukup landai, tempat yang cocok untuk melakukan trekking santai di tengah padatnya kesibukan di Ibu Kota. Medan ini juga sangat cocok bagi para pemula untuk mendapatkan pengalaman trekking. Sensasi dan suasana yang begitu luar biasa dan sulit untuk di ungkapkan dengan tulisan merupakan hal yang tidak dapat dilupakan. Suasana seperti memasuki dunia yang berbeda. ya…. Perjalanan menuju Kawah Ratu gunung Salak yang memiliki sejuta pesona yang eksotis nan mistis.  



Read more...
separador

pict

pict

pict

pict

Followers

Translate