Pages

Monday, 26 May 2014

Tembok Ratapan


        Dewasa ini telah muncul berbagai macam  sosial media yang banyak bermunculan bak  jamur, seiring semakin modern nya tekhnologi manusia pun terus mengembangkan kemampuan kemapuan mereka untuk memperbaiki atau membuat pembaharuan, fenomena globalisasi yang terjadi tidak dapat dipisahkan dengan pengaruh tekhnologi, deras dan kuat nya arus globalisasi inilah yang membuat sosial media masuk ke nusantara ini.  
 
          Banyak contoh sosial media yang popular di nusantara seperti facebook, twitter, path dsb sosial media ini merupakan alat para pengguna nya untuk eksistensi di dunia maya, entah untuk mencari perhatian, entah untuk kompetisi atau bahkan tak jarang pengguna sosial media tersebut saling perang status, itulah yang popular di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini. 


    Facebook merupakan salah satu sosial media yang banyak di gunakan di nusantara, penggunanya umumnya adalah remaja tapi tak jarang orang dewasa pun masih aktif dalam facebook. Sosial media ini idetik dengan update status dimana para pengguna menuliskan apa yang di pikirkan, kejadian yang menarik atau bahkan masalah  pribadinya.



    Ironis memang ketika membuka facebook dan membaca status status yang bermunculan didinding facebook , mereka menuliskan masalah pribadi nya, umpatan, keluhan bahkan tak jarang mereka menulis kata kata yang tidak pantas untuk dipublikasikan, semua ungkapan di facebook tersebut seperti tembok ratapan di yerusalem, karena si pembuat facebook mark zuckerberg adalah orang yahudi, maka wall facebook pun sama dengan tembok ratapan umat yahudi, biasanya umat yahudi beribadah, berdoa di yerusalam tersebut kadang mereka menulis surat surat luapan perasaan mereka dan di selipkan di tembok tersebut. Jika dilihat dari fenomena tersebut agaknya yahudi ingin mebuat masyarakat luas melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan di tembok ratapan yerusalem. Bahkan masyarakat islam pun yang tidak jeli akan mengikuti mereka, bukankah menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka ?


     
      Jika tembok ratapan di palestina hanya sedikit pengunjung nya dan itupun tidak setiap hari, maka tembok ratapan terbaru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari mana pun setiap harinya, bahkan mungkin terdapat pengunjung yang selalu hadir setiap hari bahkan berjam jam mengunjungi tembok terbaru ini saking khusu’ nya mereka beribadah, bahkan mungkin umat muslim bisa sehari tanpa membaca al quran namun, mereka belum tentu bisa melewati hari mereka tanpa sosial media.



       Pengunjung ditembok facebook tidak pernah sesak meskipun banyak didatangi oleh pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Mereka bisa menuliskan keluh kesah, doa doa dan harapan, kekaguman, luapan emosi, pengunjung juga dapat berinteraksi dengan pengunjung lainya seperti memberikan komentar bahkan mereka dapat memsang foto diri mereka.

          Pengagas facebook  mengerti benar bagaimana cara mengamalkan ajaran agamanya melalui dunia maya. Bedanya tembok ratapan kita adalah tembok dunia maya, sedangkan tembok ratapan yahudi adalah tembok nyata. Dimana ratapan kita dapat kita kunjungi dimanapun kita berada sedangkan tembok ratapan yahudi hanya ada di yerusalem.

          Sebagai umat muslim haruslah sadar bahwa di depan facebook selama berjam jam hanya membuang buang waktu sia sia dimana hanya luapan emosi, keluh kesah, kekaguman atau apapun namanya yang muncul di dinding tersebut. Hendaknya kita memanfaatkan waktu kita dengan mengkaji ilmu alloh, datang ke majelis atau membaca al quran. Dari pada harus menuliskan masalah masalah kita bukankah hal tersebut dapat membuka aib kita ? menjatuhkan kehormatan kita ? if you let the world know about all your problems what can they do ? just turn to the one who heals, the one who grant ease alloh.




         Alangkah baiknya jika kita sebagai umat muslim atau pengiat dakwah memanfaatkan facebook sebagai sebuah alat untuk saling mengingatkan muslim yang lain. Mengingatkan masalah agama, memberikan ilmu dan informasi informasi yang bermanfaat untuk pengunjung yang lain. Bukankah sebaik baiknya manusia adalah manusia tersebut bermanfaat bagi prang lain. Seperti sabda rosulullah dari jabir, nabi shallallahualaihi wasallam bersabda, “sebaik baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain”, (Al Jaami Ash Shoghir no 11608) dan juga dapat menggugurkan kewajiban kita sebagai umat muslim yaitu dakwah, karena dakwah bukan hanya tanggung jawab para nabi, rosul atau ustadz tetapi wajib bagi setiap muslim.

Qs (42:48)

Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)


Qs (3:20) 

Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah)”.

Qs (16:82)

Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.


          Sekiranya umat muslim mampu memanfaatkan tekhnologi dan sosial media dengan benar dan sebaik baiknya. Karena facebook merupakan salah satu cara yahudi untuk menjauhkan umat muslim pada agama kitab yang di bawa oleh nabi muhammad SAW.

No comments:

Post a Comment