Pages

Sunday 30 May 2021

Ketika Alloh Menolong



Peristiwa hijarah merupakan sebuah tema besar, sebuah peristiwa menakjubkan yang setiap kejadian, proses memberikan pelajaran yang amat berharga bagi umat muslim.


Kita awali dengan sebuah firman Alloh SWT yang mengambarkan pertolongan pada surat At Taubah ayat : 40


"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.


Pada awal ayat tersebut mengambarkan saat peristiwa hijrah Nabi SAW tidak membutuhkan pertolongan siapapun karena Alloh SWT lah yang akan menolong. Pada ayat ini Alloh SWT menyebutkan tentang pertolongan di awal kalimat, ini berarti Alloh SWT akan menolong orang orang yang gigih untuk berhijrah kepada kondisi yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Betapapun sulitnya tidak ada yang tidak mungkin. hijrah tempat, akhlak peristiwa ini dari awal sampai akhir Alloh SWT akan tolong.


Dalam surat At Taubah di atas dijelaskam bahwa Alloh SWT menolong Muhammad SAW pada tiga peristiwa besar. meskipun banyak pertolongan Alloh SWT yang turun namun kita bahas satu persatu dalam surat tersebut.


Pertolongan pertama adalah saat Nabi SAW di usir oleh orang Mekah "sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah)" 


Pada suatu siang para elit Mekah berkumpul di Dar Al-Nadwah. Mereka akan menggelar sidang istimewa untuk mencari langkah strategis menghadapi ancaman dakwah Muhammad. Para tokoh besar datang untuk membahas bagaimana menghentikah dakwah Muhammad. Ikut pula di sidang tersebut iblis yang menyerupai orang tua berwibawa mengaku dari Nejed (saudi timur). 


Iblis datang langsung untuk mengagalkan peristiwa hijrah. Dalam pertemuan tersebut berbagai usulan di lontarkan bagaimana untuk menghentikan muhammad.


" kita usir saja dari Mekah untuk menjaga kestabilan di negeri ini" usul tokoh Mekah


"Jika Muhammad di usir, ia akan terus berdakwah hingga kuat dan mereka akan menyerang kita" jawab Iblis


" kita penjarakan seumur hidup dan sembunyikan Muhammad ditempat yang paling aman" seru seorang elit Mekah yang lain


" jika Muhammad hilang pengkutnya akan mencari seantero negeri meski ke lubang tikus sekalipun" jawab Iblis penuh wibawa


"Kalau begitu bunuh saja, kita habisi nyawanya" ujur seorang tokoh penuh amarah


"Suku Muhammad adalah suku yang kuat, ia akan membalas sampai dendam terbalaskan" jawab Iblis 


Semua orang pun terdiam, hampir putus asa, para tokoh tersebut merasakan ke gundahan yang amat sangat karena Muhammad bukanlah orang sembarangan sehingga dibutuhkan strategi khusus. Rapat tersebut nyaris tidak membuahkan apapun, hingga matahari sedikit tergelincir ke ufuk Barat. Hingga seorang tokoh cerdas hukum yang juga melandasi usulanya dengan hukum yang berlaku di Mekah saat itu, yaitu Abu Jahal ikut memberikan ide.


"Kita tetap membunuh Muhammad namun kita utus seluruh suku memberikan perwakilan sehingga suku muhammad tidak bisa membalas" tutur abu jahal penuh keyakinan


"Saya setuju" ujar Iblis mantap menanggapi usulan 


Begitulah jika setan manusia dan jin berpaduan. Iblis merupakan kepala jin nenek moyang setan. Sangat jarang ada peristiwa yang melibatkan iblis langsung, biasanya sang "Bos" ini akan mengutus setan untuk sebuah urusan. Iblis sudah ada sejak nabi Adam ia paham betul bagaimana menhadapi manusia, segala model manusia iblis punya "file" kelemahan, oleh karena itu manusia harus selalu meminta perlindungan pada Alloh SWT.



Nabi SAW saat itu terancam nyawa karena di luar rumah nya sudah dikepung oleh pemuda perkasa dari berbagai suku yang ingin membunuh menebar darah Muhammad. Mereka menghunus pedang dengan amarah siap siaga jika sosok mulia tersebut melangkahkan kaki keluar rumah, maka tanpa ampun puluhan pedang akan menyayat tubuh Muhammad.


Malam saat pengepungan terjadi gerombolan pemuda perkasa yang telah dibekali dengan pedang yang amat tajam tersebut merasa terkejut karena mereka tidak menemukan Nabi di dalam, tetapi orang lain yang tidur dibalik selimut Nabi SAW, beliau adalah Ali bin Abu Thalib. Seorang tangan kanan Rosul SAW yang rela bertaruh nyawa untuk keselamatan nabi.


Pada siang sebelum pengepungan, Nabi SAW bertamu ke rumah Abu Bakar, di tengah terik matahari, beliau berjalan tergesa dengan memakai penutup dikepalanya. Abu Bakar yang mengetahui perihal tersebut menangkap ada sesuatu yang genting yang akan disampaikan karena nabi tidak pernah bertamu di tengah teriknya siang.


Abu bakar menangis tersedu ketika mengetahui bahwa ia orang yang akan menemani Nabi SAW berhijrah. Ia menangis bahagia. apakah Abu bakar di ajak bertamasya bersenang senang ? Mengapa ia menangis padahal kepala Nabi SAW di hadiahi 100 onta, jasad Nabi SAW di hadiahi begitu besar, Siapapun yang dapat menangkap Muhammad dalam keadaan hidup atau mati. Beginilah sosok yang memiliki iman yang tinggi, ia akan menangis bahagia bisa beramal sholeh meskipun nyawa taruhanya.


Inilah proses peristiwa hijrah dimana nabi di temani oleh Jibril dan kaum kafirin oleh Iblis. Pelajaranya adalah dalam proses orang berhijrah sebaiknya harus ditemani sampai keimanan kokoh. Karena iblis tidak akan ridho akan orang berhijrah sampai kapanpun akan menggagalkan hijrah tersebut.


Pertolongan kedua adalah ketika keduanya berada dalam gua Tsur. Saat mengetahui Nabi SAW sudah pergi orang Quraish menyewa seorang yang ahli membaca jejak (kiyafah) dari bani Khuzaah. Mereka terus mengikuti jejak kaki sampe dengan gua Tsur, jejak nabi telah hilang. Pembaca jejak tersebut dibuat bingung dan menyimpulkan bahwa pilihan hanya ada dua, Muhammad di telan bumi atau Muhammad naik ke atas langit.


Inilah pertolongan Alloh SWT, orang secerdas itu mengapa ia tidak berfikir Muhammad masuk ke dalam gua, padahal didepan nya gua dan memang betul Nabi SAWi ada didalam. Bahkan riwayat mengatakan jika mereka melihat kebawah, kepada kaki mereka, maka mereka akan menemukan persembunyian nabi. Tetapi mereka tidak melakukan itu, kecerdasan mereka di tutup, pikiran mereka di kacaukan oleh Alloh SAW. Itulah sebabnya jangan sekali kali sombong oleh kecerdasan manusia, jangan bangga atas itu semua. Mudah bagi Alloh SAW menutupnya.


Peristiwa ini sangat menegangkan, dimana Nabi SAW dan Abu Bakar dapat melihat secara langsung orang orang yang mencari mereka, segerombolan orang yang tanpa ampun akan menghunuskan pedang.



Pertolongan Alloh SWT yang ketiga adalah ketika Abu bakar diliputi kegundahan dan kesedihan. Abu bakar menangis dan Nabi SAW menghibur dengan perkataan " janganlah bersedih, karena sesungguhnya Alloh bersama kita" bukan Abu bakar takut jika ia akan tertangkap, melainkan ia khawatir akan kondisi nabi. Ia berfikir tidaklah mengapa jika Abu bakar yang mati tetapi jika Muhammad yang mati maka selesai sudah islam ini. Akhirnya dengan pertolongan Alloh mereka sampai di kota Madinah dan di sambut dengan suka cita warga Madinah.


Peristiwa hijrah Nabi sangat fenomenal, menguras emosi, jiwa. Ancaman nyawa didepan mata. Mengapa Alloh menjadikan peristiwa hijrah ini sedemikian rumit? Padahal mudah bagi Alloh untuk memperjalankan Muhammad dari Mekah ke madinah. Bukankan Alloh telah melakukanya pada peristiwa isra' miraj, dimana nabi hanya memerlukan waktu hanya semalam dengan perjalanan yang begitu panjang? Bisa saja Alloh menjadikan perjalanan hijrah ini hanya dengan kedipan mata lalu nabi sampai Madinah bukan ?



Karena Sesungguhnya dalam proses hijrah ini Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan pelajari maka dari itu Alloh sudah memberikan gambaran kepada hamba Nya. Alloh ingin agar manusia terus berfikir, belajar dari orang orang terdahulu maka dari itu muslimin harus lari kepada Alloh menuju agama yang Haq, maka kita hijrahi.


Untuk mu, yang sedang berhijrah "Laa tahzan, Innalaha ma'ana"


Wallahualambishowab.




 


No comments:

Post a Comment