Pages

Monday 10 July 2017

Metamorfosa di Bulan Ramadhan



Datangnya bulan Ramadhan merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, Bulan yang jika melakukan amal kebaikan maka Alloh akan lipat gandakan pahalanya. Untuk muslim yang cerdas seharusnya paham betul kita harus memperbanyak amalan-amalan ibadahnya. Nilai spiritualitas dapat meningkat dibulan ini. Momentum Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk terus meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “jika Bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelengu” pesan yang disabdakan oleh Nabi sangat jelas bahwa saat Ramadhan tiba, maka pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Kabar tersebut merupakan kabar gembira untuk meningkatkan semangat umat muslim dan agar tidak menyia-nyiakan momentum Ramadhan untuk beramal baik dan meningkatkan ibadah.

Dalam surat al Baqarah (185) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Alloh atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.

Dalam surat tersebut, alloh swt menyebutkan dua keistimewaan bulan Ramadhan. Yang pertama diturunkan Al Quran, sebuah kitab mulia bagi umat muslim dan petunjuk kehidupan dunia dan akhirat. Selain petunjuk dalam surat tersebut Alloh juga menjelaskan untuk pembeda antara haq dan bathil. Keistimewaan untuk Ramadhan kedua adalah perintah Alloh untuk berpuasa. Berpuasa pada Bulan Ramadhan memiliki kebaikan untuk jasmani dan rohani.

Ribuan tahun yang lalu, pada Bulan yang sama, umat islam telah melakukan peperangan yang fenomenal. Pada hari Jumat 2 Ramadhan tahun ke-2 H terjadi perang pertama dalam Islam yang dikenal Perang Badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Mekkah. Tentara Islam mengontrol lokasi strategis dengan menguasai sumber air yang ada di daerah tersebut.

Perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 anggota berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin Mekkah yang lengkap bersenjata. Dalam perang ini, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri.

Perang ini adalah suatu hal yang luar biasa ketika tentara Islam yang kurang jumlah, lemah dari sudut kelengkapan dan berpuasa dalam bulan Ramadhan memenangkan pertempuran Perang Badar. Ini membuktikan puasa bukan penyebab umat Islam bersikap lemah dan malas sebaliknya berusaha demi mencapai keridhaan Alloh SWT. Orang yang berjuang demi mencapai keridhaan Alloh SWT pasti mencapai kemenangan yang dijanjikan.

Sungguh Alloh telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS Al-Imran:123)

Perang Badar mengajarkan banyak hal kepada kita dalam melakukan ibadah di Bulan Ramadhan. Suatu hal yang begitu fenomenal ketika kita sendiri berfikir dengan logika bahwa kemenangan akan jauh dari kaum muslimin. Namun kasih sayang Alloh, pertolonga Alloh tidak akan pernah mampu untuk dicerna oleh logika berfikir manusia. Perang Badar merupakan perang hidup dan mati bukan hanya permainan adu tangkap biasa. Namun para tentara Islam yakin dan tidak takut akan kematian walaupun jumlah dan kondisi kaum muslim di Bulan Ramadhan.

Sebagai seorang muslim yang masih berpegang teguh pada keimanan seharusnya malu jika masih menggunakan alasan puasa utuk mengurungkan amal kebaikan, umat islam tidak seharusnya bermalas malasan untuk melangkahkan kaki ke majelis ilmu dan masjid-masjid.

Melangkan menuju perubahan menuju lebih baik di Bulan ini merupakan keharusan. Jadilah muslim yang lebih baik di Bulan Ramadhan dan terus istiqomah di bulan-bulan selanjutnya. Belajarlah puasa seperti ulat. Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tetapi setelah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya, ia asingkan diri, badanya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon atau kepompong sehingga tidak mungkin lagi melampiaskan napsu makanya. Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu.

Hikmah dalam peristiwa tersebut adalah, bentuk ulat sesudah puasa berubah indah mempesona. Nama ulat sesudah berpuasa berubah menjadi kupu-kupu. Makanan ulat sesudah puasa berubah menjadi madu. Cara bergerak ketika masih jadi ulat menjalar, sesudah puasa terbang di awang-awang. Tabiat dan sifat berubah total, ketika masih jadi ulat menjadi perusak dan pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga. Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa metamorfosa seekor ulat. Alloh tidaklah menciptakan segala sesuatu denga sia-sia terdapat tanda-tanda kekuasaanya yang tersebar dalam kehidupa alam ini. Pilihan berada ditangan muslim apakah ia akan terus mejadi ulat atau akan bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona.

Marilah kita jadikan ibadah puasa kita sebagai wasilah untuk menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu khairunnas anfahum linnasi (sebaikbaiknya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lain). Karena sesungguhnya manusia tidak pernah tau kapan ajal menjeput. Apakah kita masih diberikan kesempatan oleh Alloh untuk menjalankan ibadah puasa sampai hari kemenangan ? apakah Alloh masih mengijinkan kita untuk bertemu Ramadhan kembali di tahun depan ? jangan tunda untuk sebuah perubahan menuju kebaikan dan terus istiqomah sampai ajal menjemput waalahualam bishowab.


No comments:

Post a Comment