Setiap muslimah memiliki fitrah untuk melahirkan. Sebuah jihad tertinggi, proses yang begitu agung dan menjadikanya layak untuk dihormati dari pada Ayah. Proses tidak berhenti disitu, Setelah makhluk nan suci di lahirkan dari rahim Ibu, maka Ibu berkewajiban untuk menyusi anaknya.
Bayi membutuhkan asupan dari sang Ibu berupa ASI. Asupan ajaib yang Alloh anugrahkan ini tidak ada yang mampu menyamai apalagi menandingi kualitasnya. Dalam Al Quran menyusui secara sempurna dilakukan selam anak berusia dua tahun (2:233) selama itu pula anak masih membutuhkan ASI sebagai asupan terbaik.
Menurut artikel dari Kementrian Kesehatan terdapat manfaat bagi bayi dan Ibu, diantaranya :
- ASI dapat mengurangi tingkat depresi pada ibu.
- ASI meningkatkan tubuh bayi.
- ASI membantu mempererat ikatan emosional bagi ibu dan bayi.
- ASI membuat anak lebih cerdas.
- ASI mengurangi obesitas.
- ASI menjadikan anak-anak berperilaku baik.
- Nutrisi ASI membuat otak anak berkembang secara sempurna.
- ASI membantu ibu menurunkan berat badan.
- ASI mengurangi resiko kangker pada Ibu.
- ASI menghemat anggaran keluarga.
Begitu banyak manfaat ASI bagi Ibu dan bayi, dan pasti masih banyak manfaat lainya. Alloh SWT menganugrahkan secara gratis, oleh sebab itu jangan lewatkan proses menyusui ini dengan sia-sia.
Berilmu lah wahai ibu, karena produk yang diberikan kepada alloh SWT berupa bayi dan ASI tidaklah ternilai harganya. Ibu harus mengetahui pengetahuan dasar laktasi. Seperi pelekatan yang benar, pemicu kuantitas ASI dll. Jangan lupa untuk terus meminta petunjuk kepada Alloh SWT supaya di mudahkan dalam tugas laktasi. dari itu semua, terdapar Hal yang paling mendasar dan penting. Ibu harus tau apa tujuan utama ia memberikan ASI kepada bayi. Apakah karena manfaat yang ada pada ASI ? Apakah karena merasa kasihan ? apakah karena insting keibuan ? Lalu apa beda nya dengan hewan yang menyusi anak nya ?
Mari kita renungi sejenak, karena tujuan atau niat dari tugas kita inilah yang akan menjadikan sebuah amalan di terima oleh Alloh.
Wahai para Ibu yang mulia, tanamkan dalam qalbu tujuan utama kita menyusi adalah karena perintah Alloh ta'ala, karena taat nya kita pada Nya. Adapun segudang manfaat ASI adalah bonus yang Alloh SWT berikan kepada kita dan Bayi.
Ketika landasan keimanan telah kuat kita tanamkan dari tujuan dari menyusui, maka proses menyusi pun harus menyesuaikan dengan tujuan awal. Doa kan sang bayi ketika kita sedang menyusui nya, minta keberkahan, perlindungan kepada Alloh SWT dari godaan syetan. Berharap kepada Alloh SWT agar sang anak kelak menjadi hamba yang selalu beribadah dan mentauhidkan Alloh SWT. Membacakan ayat-ayat quran selain sebagai menstimulasi sang anak juga bisa merekatkan ayat-ayat Alloh SWT sejak dini kepada anak. Ulangi ulangi dan terus mendoakan anak, semoga alloh mengabulkan.
Mengingat kembali betapa indahnya moment ketika sang bayi menyusu kepada Ibunya, hal yang dapat mengikat emosional yang kuat bagi Ibu dan bayi. Skin to skin contact yang dilakukan merupakan sesuatu yang mahal. Mengusap rambut pendek sang bayi, ketika tangan kecilnya memegang jari Ibu, melihat kuping dan matanya yang hanya terligat sebelah saat menyusu, pipi gembulnya yang bergerak gerak saat menyusu, bibir mungil yang seolah tak lelah untuk menghisap. Saat mata polosnya beradu pada mata sang ibu, saat ia memperhatikan gerakan bibir Ibunya yang berbicara pada nya, saat melihat rambut ibu nya yang berayun, sesekali bayi tersebut berhenti sejenak dan mengembangkan senyum tanpa deretan gigi. Maa sya Alloh sebagai ibu pasti merasakan kebahagian yang luar biasa.
Terkadang bayi menangis bukan karena dia haus atau lapar, ia hanya ingin di peluk sang Ibu, merasakan dekapan yang nyaman dan hangat, di timang-timang seperti saat ia masih dalam kandungan. Sering kali kenyamanan tersebut yang membuat nya tidur terlelap. Untuk itu saya type Ibu yang tidak setuju dengan perkataan kebanyakan orang "Jangan sering-sering di gendong, nanti bayi nya bau tangan" Insya alloh penjelasan lebih dalam di artikel selanjutnya.
Proses laktasi ini banyak sekali drama drama yang terjadi pada ibu dan bayi. Di perlukan kesabaran untuk menjalankan setiap momen nya. Mulai dari merasakan nyeri saat asi di produksi, baju yang sering basah karena remebesan ASI, begadang, kurang tidur, puting lecet dll. Drama tersebut terkadang membuat Ibu merasa letih baik fisik maupun mental. Di butuhkan peran orang-orang sekitar, terutama peran suami.
Peran suami tak kalah penting dalam membangun generasi Robbani dari proses penyusuan. Untuk para suami, bantulah istri mu dengan rejeki yang di dapatkan, pastikan makanan dan rejeki yang didapat adalah halal dan toyib. Karena asupan yang mengalir di dalam tubuh ibu juga akan mengalir ke tubuh bayi. Anak yang tubuhnya di berikan asupan yang halal dan toyib sejak ia berada dunia, akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Selain itu, para suami hendaknya menjadi hormon booster bagi sang Ibu. Memberikan perhatian, kasih sayang, bantuan untuk mengurus rumah atau sesekali belikan makanan kesukaan sang istri dan hal-hal kecil yang mebuat Ibu bahagia. Kebahagian sang ibu dapat meningkatkan hormon oksitosin yang ada dalam tubuhnya dan berpengaruh terhadap kuantitas ASI.
Wallahualam bishawab.
0 comments:
Post a Comment