Pages

Tuesday, 2 August 2016

Kejayaan Turki setelah meninggalkan sistem sekulerisme dan liberalisme



 “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti akan kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi....” 



Sejarah Turki amat menarik, Turki merupakan negara indah dengan pantai laut yang menakjubkan, pemandangan puncak gunung, serta sejarah yang kaya. Turki adalah tempat bagi ornamen indah tempat ibadah di gereja, masjid, istana dan taman-taman di dunia. Islam memiliki kehadiran kuat dan lama di Turki, diikuti dengan kehampaan yang tiba-tiba.

Mustafa kamal ataturk menggantikan kekhalifahan islam Turki Utsmani pada tahun 1924 menjadi republik yang berideologi sekuler dan kebarat-baratan. Padahal sebelumnya Turki Utsmani adalah kekuatan besar yang bahkan luasnya membentang antara negara-negara Eropa dan Asia. Mustafa kemal melepaskan agama dari masyarakat dalam segala aspek kehidupan. sistem pendidikan dirubah, pendidikan islam di larang di sekolah-seolah umum, hukum syariat diganti dengan hukum Eropa, semua pengadilan syariah ditutup. Tidak sampai disitu, adzan di larang dalam bahasa Arab, hari jumat yang untuk seluruh sejarah islam menjadi hari libur, tidak lagi dianggap sebagai liburan akhir pekan. Turki seperti Eropa, hari sabtu dan minggu menjadi hari libur kerja.

Dibawah sistem sekuler Turki tidak mampu berperan dalam skala internasional bahkan untuk mengurus kepentingan nasionalnya. Beberapa koran di era Turki lama memperlihatkan bagaimana kumuh dan miskinya Turki dibawah sistem sekuler. Kondisi ini disebabkan kekayaan bangsa Turki hanya mengalir kepada penguasa negara tersebut, mereka memiliki jaringan kapitalisme internasional seperti IMF yang memasung Turki dengan pinjaman yang membuat Turki sulit bangkit. Para penguasa sekuler juga memberdayakan sistem kapitalis dan ribawi dalam perbankan. Dengan uang yang mereka peroleh, mereka bukan hanya menguasai ekonomi Turki namun juga politik, pendidikan hingga media masa. Kondisi ini diperparah dengan pemasungan kebebasan beragama, khususnya islam.

            Setelah sekian lama dipenjara dengan sistem sekuler akhirnya islam kembali bangkit. Sebuah partai yang mengusung visi islam, partai keadilan dan pembangunan (AKP) dengan pemimpinya adalah Recep Tayyip Erdogan memenagkan pemilu setelah melalui berbagai drama. Erdogan merpakan pemimpin yang dibesarkan dalam lingkingan islam dan sangat memperjuangkan nilai-nilai islam untuk kembali menghancurkan sistem sekuler Turki. Dibawah Erdogan Turki berada ke arah kebangkitan dalam berbagai bidang, meskipun tantangan dari dalam maupun luar negeri menghadang. Turki sedang mengalami perbaikan yang mendalam. Erdogan mengkeritik isi dari beberapa acara TV, ia juga menentang alkoholisme dan tampilan umum percintaan. Ia menempatkan pembatasan baru pada alkohol, undang-undang baru melarang iklan produk alkohol, serta melarang lisensi alkohol untuk bisnis dalam radius 100 meter dari tempat ibadah dan pendidikan. Kebijakan alkohol yang dilakukan oleh sang presiden merupakan langkah yang benar untuk kesehatan dan keselamatan semua orang, muslim atau bukan, sekuler atau tidak. Erdogan menghidupkan kembali pengajaran Al Quran dan hadits di sekolah-sekolah negeri, setelah dihilangkan pemerintah sekuler hampir 90 tahun. Kebijakan Erdogan yang dianggap menghianati ideologi sekuler Turki adalah pencabutan larangan memakai jilbab, ia menetapkan kebebasan jilbab di area pendidikan maupun parlemen. Padahal sejak pendirian negara sekuler oleh Mustafa Kemal jilbab sudah tidak diperbolehkan berada dalam ranah pemerintahan dan masyarakat. Erdogan mengembalikan pembelajaran bahasa Utsmaniah yang berhuruf Arab di sekolah-sekolah negeri.


            Beberapa pencapaian Turki dibawah pimpinan Erdogan antara lain dalam bidang ekonomi produk domestik nasional Turki pada tahun 2013 menyamai pendapatan gabungan tiga negara terkuat di timur tengah; Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Iran ditambah dengan Jordan, Suriah dan Lebanon. Erdogan mapu melakukan lompatan ekonomi yang besar dari peringkat 111 dunia ke peringkat 16. Tahun 2023 merupakan tahun negara Turki modern yang sudah direncanakan Erdogan dengan menjadikan Turki sebagai kekuatan politik dunia. Untuk pertama kalinya Turki di masa modern memproduksi sendiri tank baja, pesawat terbang dan pesawat tempur tanpa awak, serta satelit pertama militer modern yang multifungsi. Erdogan dalam 10 tahun pemerintahanya sudah mendirikan 125 universitas baru,189 sekolah baru, 510 rumah sakit baru yang modern. Ketika krisis ekonomi menimpa Eropa dan Amerika, mereka menaikan uang kuliah, sedangkan Erdogan membebaskan seluruh biaya kuliah dan sekolah bagi rakyatnya dan menjadi tanggungan negara. 


Turki mendapat keuntungan dari konflik yang terjadi beberapa waktu lalu antara Rusia dan Ukraina. Jika dilihat dari geopolitk Rusoa memiliki pengaruh yang sangat besar di negara-negara Eropa terkait isu energi. Rusia memasok sekita 50 persen gas di negara-negara Eropa, pipa gas tersebut di alirkan melalui Ukraina dan disalurkan ke berbagai negara. Saat konflik Ukraina terjadi maka Rusia mengambil kebijakan untuk menghentikan pasokan gas ke negara tersenut, Ukraina sendiri mengantungkan 25 persen gas nasionalnya kepada Rusia. Dengan kebijakan tersebut pemerintah Rusia memilih negara Turki untuk menjadi negara yang akan menyalurkan gas Rusia ke jantung negara Eropa. Kedua negara juga telah bermitra untuk jaringan pipa utama gas alam baru, TurkStream, yang memungkinkan Rusia untuk mengirimkan gas alam langsung ke jantung Eropa melalui perbatasan Turki, dan bukan melalui Ukraina. Sehingga, secara tidak langsung Turki juga mendapatkan keuntungan dari proyek jaringan pipa gas alam Rusia dan masih terdapat berbagai pencapaian Erdogan yang membuat Turki benar-benar bangkit dengan berbagai kebijakan negara dengan visi islam.

Salah satu kejadian yang sedang hangat terjadi dan menarik untuk disimak adalah kegagalan kudeta Turki. Media massa dan pengamat didalam maupun diluar negeri masih terus mengulas upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016. Media dan pengamat masih terkejut terhadap usaha kudeta yang kemudian bisa ditumpas dalam tempo lima jam. Segera muncul pula berbagai analisa tentang alasan mengapa upaya kudeta tersebut bisa ditumpas. Jika diamati, sejarah kudeta Turki yang terjadi pada tahun 1960, 1971,1980 dan 1997 berhasil dengan mulus.

Hal yang juga menjadi sorotan berbagai media dunia ini mengemukakan berbagai alasan berbeda mengapa kudeta tersebut dapat terjadi. Dikutip dari situs BBC.com, kudeta tersebut mengakibatkan 232 orang tewas dan 1.541 luka-luka. Bentrok antara kelompok kudeta dan kelompok pendukung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Kelompok kudeta militer Turki berhasil menduduki lokasi strategis diseluruh Istanbul dan Ankara. Pasukan Turki bersenjata berat juga memasuki gedung stasiun televisi TRT yang dikelola Negara dan menuntut penyiar berita membacakan pengumuman kudeta.

Kudeta yang terjadi pada malam waktu setempat dapat digagalkan setelah Presiden Tayyib Erdogan yang mampu menggerakan ribuan orang hanya dengan fitur facetime di iPhone untuk melakukan perlawanan. Selain itu ia juga menghubungi penyiar berita CNN Turk, Nevsin Mengu. Dengan cara tersebut Erdogan secara efektif bisa berkomunikasi secara visual dan meminta ribuan rakyat Turki turun ke jalan untuk melawan kudeta militer. Selain meminta rakyat untuk berkumpul sebagai bangsa untuk mengagalkan kudeta, Presiden juga meminta kepada personil Angkatan Udara yang masih loyal kepadanya untuk ikut bertempur dengan menurunkan pesawat tempur. pada kenyataanya kelompok kudeta yang terdiri dari Angkatan Darat juga menurunkan Tank-tank ke jalanan, namun walaupun begitu kudeta tersebut berhasil digagalkan. Rakyat pun bersorak dan menaiki tank-tank tersebut sambil mengibarkan bendera Turki. Kelompok kudeta yang terpojok, berhasil diamankan.









Masih dari situs BBC.com menyebutkan bahwa setidaknya 45.000 orang telah tertangkap dan dipecat dari pekerjaanya. Media Turki melaporkan sebanyak 15.300 guru telah dipecat, tidak kurang dari 1.577 Dekan diminta untuk mengundurkan diri. Selain itu, 8.777 staff kementrian dalam negeri diberhentikan dan 1.500 pegawai kementrian keuangan dipecat. Tidak hanya itu, badan pengatur media Turki, telah mencabut 24 channel TV dan stasiun radio karena dituduh terkait dengan otak perancang kudeta. Sebelumnya, 6.000 personil tentara, 2 jendral dan 9.000 polisi telah ditahan dan ditangkap. Sekitar 2.000 hakim juga dicopot dari jabatanya.

Begitu banyaknya jumlah masa kelompok kudeta ini pasti ada otak dibalik kudeta tersebut, berbagai media mengatakan bahwa aksi tersebut dimotori oleh jaringan islam modern Fethullah Gulen. Sang ulama yang mengasingkan diri di AS, oleh banyak rakyat Turki diyakini sebagai agen CIA dan oleh pemerintah Turki disebut sebagai organisasi teroris (FETO). Ia memiliki kedekatan dengan banyak pejabat militer maupun petinggi birokrasi, baik yang sekuler maupun Islamis. Saat ini pemerintah Turki sedang melakukan upaya-upaya yang perlu untuk menghukum sebagian orang yang terlibat kudeta dan memiliki jaringan dengan Fethullah Gulen.
 
Upaya pembersihan tersebut juga dilakukan diberbagai negara-negara termasuk Indonesia. Pemerintah Turki lewat kedutaan besar Turki di Indonesia dalam situs resminya meminta sekolah-sekolah di Indonesia yang berkaitan dengan organisasi yang mereka sebut teroris, agar ditutup. sekolah-sekolah swasta didanai yayasan binaan Fethulah Gullen. Sekolah tersebut tersebut tersebar di enam provinsi, semua berformat asrama memakai pengantar dwibahasa serta menyediakan beasiswa. Beberapa sekolah yang disebut dalam situs resmi mereka, kamis, 28 Juli 2016 di www.jakarta.emb.mfa.gov.tr. Antara lain Pribadi Bilingual Boarding School di Depok dan Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School di Aceh, Fatih Girl’s School di Aceh dan Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.




Selain memuat nama sekolah, pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup kegiatan Gulen Chair yang berada didalam kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Tangerang Selatan. Pemerintah Turki mengaku mendapatkan info terkait dengan kegiatan Gullen di UIN dari Menteri Agama Indonesia. Namun hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dan tanggapan pemerintah Indonesia atas permintaan Turki. Meskipun pemerintah Turki sangat mengharapkan agar Pemerintah Indonesia mau menindaklanjuti permintaanya dalam memberikan dukungan perjuangan Turki melawan organisasi teroris FETO. Walau bagaimana pun Turki dan Indonesia merupakan dua negara yang menjalin mitra strategis cukup lama dan memiliki kedekatan dalam bidang sejarah dan budaya.

Sejarah Turki di kenal sebagai negara sekuler dengan tokonya Kemal Ataturk, ia merupakan tokoh yang di puja di turki setelah berhasil meruntuhkan sistem khlaifah. Berbagai tempat penting mengabdikan namanya sebagai penghormatan. Ataturk bukan hanya di puja di Turki namun seluruh kaum sekuler di dunia. Berbagai pemikiranya di instal oleh orang-orang penting tak terkecuali presiden pertama Indonesia, Soekarno. Namun setelah Erdogan menjabat sebagai Presiden, secara perlahan sistem sekuler semakin memudar. Terdapat tanda-tanda meningkatnya intoleransi dari gaya hidup sekuler. Dikutip dari tempo.com bahwa terdapat sebuah kejadian yaitu puluhan orang di toko musik di Istanbul. Puluhan pengemar radiohead dipukuli karena dituduh meminum alkohol selama bulan suci Ramadhan. Ketika demonstran berkumpul untuk memprotes serangan, polisi membubarkan mereka menggunakan gas air mata dan meriam air. Berbagai lembaga-lembaga sekuler di negara tersebut juga dihilangkan, hal itu mendorong Islamisai pendidikan dan perilaku sosial serta berusaha menyisihkan pejabat dan petugas non Islam.
Mustafa Kemal Ataturk

Di bawah pemerintahan Erdogan, Turki mengalami berbagai kemajuan dalam beberapa bidang yang menjadikan Turki menjadi negara yang lebih baik. Kegagalan kudeta yang di lakukan tidaklah mungkin terjadi tanpa bantuan rakyat Turki karena jika dilihat dari jumlah kelompok kudeta yang tertangkap, jumlah mereka bukanlah sedikit dan akibat dari perlawanan terhadap kelompok kudeta, beberapa rakyat menjadi korban. Rakyat yang turun untuk mengagalkan kudeta begitu banyaknya dan upaya kudeta pun dapat ditumpas dalam waktu yang relatif singkat, lima jam. Hal ini adalah bukti nyata bahwa presentase kepercayaan rakyat Turki kepada sang presiden sangatlah kuat. Harapan masyarakat untuk mencapai Turki baru sangatlah besar walaupun Erdogan mampu mengikis ideologi yang setelah sekian lama dianut negara sekuler menjadi lebih Islamis.

Untuk mengubah ideologi yang sudah dianut oleh masyarakat tertentu bukanlah hal yang mudah. Ketika ideologi tersebut sudah mengakar dalam sendi-sendi negara maka harus dilakukan usaha yang demikian keras untuk merubahnya. Dalam penulisan ini sudah dijabarkan bagaimana usaha-usaha Erdogan untuk merubah Turki dalam berbagai bidang dan perubahan yang paling besar adalah sistem kenegaraan yang sekuler. Kegagalan kudeta yang dilakukan oleh pro pemerintah juga merupakan bukti nyata bahwa mereka mendukung sang presiden untuk melakukan perubahan menjadi Turki yang lebih baik.