Pages

Sunday, 15 February 2015

Trip to Mt.Cikuray

Setelah kurang lebih satu tahun vacuum dari dunia mendaki rasanya ingin sekali melepas kerinduan tersebut untuk kembali berekspedisi, karena kepadatan waktu dan segala aktivitas yang ada juga beberapa alasan yang membuat hobby tersebut terhenti sementara, rasa kerinduan semakin memuncak ketika melihat teman pendaki yang selalu mengunggah dokomentasi ekspedisinya setelah melakukan trip, keinginan untuk melakukan pendakian semkain memuncak ketika seorang teman menawarkan ikut melakukan perjlanan untuk menaklukan puncak gunung cikuray.

Gunung cikuray merupakan salah satu gunung yang berada di kota Garut, gunung ini memiliki ketinggian 2821 Mdpl, kami berangkat 10 orang dan akan melewati jalur bayongbong, jalur yang curam dan menanjak tanpa kenal ampun. Medan cikuray melalui jalur ini konon katanya lebih extream tanjakanya dibandingkan dengan jalur lain, namun lebih dekat sampai puncak, jalur ini pada tahun ini masih baru. Melewati jalur ini seperi menanjak pohon yang sanggat tinggi, fisik benar benar di uji kekuatanya di jalur ini.





Untuk mendapatkan Sesutu yang terbaik, kau harus melakukan sesuatu yang lebih keras, kata kata tersebut layaknya sangat pantas sehubungan dengan perjuangan mentaklukan Mt. Cikuray medan yang begitu sadis, tanjakan yang kenal ampun, nafas yang harus sesak dalam setiap jengkal perjalanan, belum lagi beban dipunggung yang harus dibawa.

setelah sampai di Pos III tim di bagi menjadi III tim, tim yang pertama berjumlah tiga orang, termasuk saya, begitu juga Tim kedua di bagi menjadi tiga orang dan tim terakhir berjumlah empat orang. Setelah sekitar kurang lebih 9 jam perjalanan “merangkak” tim I sampai dengan selamat di puncak pukul 4 sore, luar biasa kegembiraan tersebut, rasa syukur pun terus terucap, namun sayang saat tiba di puncak kabut sendang turun begitu juga dengan hujan.

Kami pun bergegas untuk mendirikan tenda sebelum gelap tiba, kami mendirikan tenda sekitar 1km dari puncak. setelah tenda selesai didirikan, kami pun segera memasak penghanggat tubuh. Lalu sekitar satu jam kurang tim II tiba dan langsung mendirikan tenda, disususl setengah jam kemudian tim III berhasil menginjakan kakinya di puncak. Juga langsung mendirikan tenda.

Lalu kami pun langsung menganti baju dan memasak. Udara begitu dingin, angin pun terasa menusuk tulang. Bulan Januari memang musim penghujan, setelah lelah dengan perjalanan yang telah di tempuh, kamu pun beristirahan, sedikit memanjakan tubuh dengan berbaring hanggat di balik sleepingbag.





Setelah cukup beristirahat, kami pun langsung sholat subuh, dengan  bertayamum karena air sulit ditemukan di gunung ini, air hanya melimpah di pos II selebihnya sampai puncak, tidak ada mata air yang tersedia. Setelah sholat subuh, saya mencoba keluar tenda untuk melihat suasana luar, angin langsung menusuk seluruh badan, dingin tetap berasa walau saya sudah memakai 3 rangkap. Saya pun nekat keluar walau badan sudah gemetar, sunrise belum terlihat, begitu juga dengan pemandangan karena masih gelap, lalu saya memutuskan untuk membuat coklat panas dan berharap dapat sedikit menghangatkan badan.

Sedikit demi sedikit pemandangan pun terlihat, perlahan dengan malu malu sanrise pun keluar dari persembunyianya, masya allah….









Berdiri di puncak gunung seperti berdiri di atas awan, kau bisa melihat awan terbang di bawah kakimu. Ya… puncak cikuray, negeri di atas awan






Seluruh rasa lelah seketika tidak terasa ketika melihat keagungan Allah, dzikir terus terucap, Jika Allah mengijinkan saya bisa kembali, dan saya akan dengan senang hati untuk kembali.

          

2 comments: