Korut: Latihan perang gabungan Korsel-AS halangi dialog
korea Utara (Korut) mengecam latihan perang gabungan Korea Selatan
(Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Korut menyebut latihan itu sebagai
pernyataan "kesiapan perang" dan "kebijakan konfrontatif ".
"Sementara AS dan pihak berwenang Korsel berbicara tentang memastikan
perdamaian dan keamanan dan membangun kepercayaan di Semenanjung Korea,
mereka malah melakukan koreografi perang berbahaya dan konfrontasi
bergerak," kata kantor berita resmi Korut, KCNA.
KCNA mengutip seorang Juru Bicara Departemen Kebijakan Komisi Pertahanan
Nasional (NDC) Korut. Latihan perang gabungan itu diberi tajuk "Ulji
Freedom Guardian", yang dimulai pada 19 Agustus lalu.
“Latihan perang ini melibatkan pesawat pembom nuklir AS, B-52 yang
terbang di Semenanjung Korea dan berpotensi memberikan ancaman nuklir
terhadap Korut,” kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan .
"Jika AS benar-benar ingin denuklirisasi di Semenanjung Korea, mereka
harus menghentikan pemerasan nuklir terhadap Korut," lanjut pernyataan
itu. Korut juga menyebut Presiden Korsel telah menerapkan standar ganda
dalam menangani isu nuklir.
Pernyataan Korut ini dilontarkan satu hari setelah pernyataan Presiden
Korsel, Park Geun-hye, yang mengatakan Korut harus menyerahkan senjata
nuklirnya. "Kecuali Korut membongkar program nuklirnya, reunifikasi
nasional dan perdamaian akan pergi lebih jauh," kata Geun-hye.
NDC menanggapi pernyataan Geun-hye ini dengan mengatakan, bahwa tentara
dan rakyat Korut tidak akan menyerah atau bahkan membuat langkah mundur
untuk menjamin perdamaian dan keamanan negara dan membangun sebuah
negara yang kuat dan sejahtera.
No comments:
Post a Comment